Minggu, 17 November 2013

The idea of ​​the establishment of Nursing Science Program Faculty of Medicine and Health , University of Muhammadiyah Jakarta guided by the ideals of the creation of professional nursing services and Islamic , for in 1999 it began to be formed Nursing Working Group ( Working Group ) which bertempak in AKPER RSIJ . For the Working Group did bberapa study and held a working meeting at Consortium Health Science ( CHS ) , AKPER RSIJ , ISTA and the University of Muhammadiyah Yogyakarta . Hard Work Working Group produced a book entitled " Nursing Book of Islam " .

On the way then the licensing team dibenuk between AKPER RSIJ and FIKES ISTA on February 8, managed to get a decree number 41/DIKTI/Kep/2001 . About clearing permission Nursing Science Program . Similarly with the 2001-2002 academic year under the Nursing Science Program Faculty of Health Sciences , University of Muhammadiyah Jakarta opens first freshman enrollment of Program A ( high school equivalent ) and Program B ( Of Nursing DIII ) .
Nursing Science Program is organized as a form of participation of the University of Muhammadiyah Jakarta in nation building through health education especially health care . Beside that also in order to meet the challenges of public need for professional nursing services , with integrity of faith and piety , bookish knowledge and akhlakul karimah are able to provide quality services . The stages include stage of academic education and professional stage . Learners who have completed the academic stage will earn a Bachelor of Nursing ( S.Kep ) . And after finishing the professional stage will get a degree nurses ( Ns ) .
At first the Nursing Science Program under the auspices of the Faculty of Medicine and Health . But in an effort to strengthen the University of Muhammadiyah Jakarta institutions of higher education in the competition so that all components of the nursing courses agreed to open a School of Nursing was inaugurated on April 4, 2013. It is based on the Decree of the Rector of Universitas Muhammadiyah Jakata No. 194 of 2013 on the opening of the Faculty of Nursing, University of Muhammadiyah Jakarta . Where the Nursing Science Program has decided to be one of the courses of the Faculty of Nursing, University of Muhammadiyah Jakarta . Studies program under the auspices of the Faculty of Nursing is Nursing Science Program Tier One ( S1 ) , Diploma Course Three ( D3 ) Nursing , and Graduate Program ( S2 ) Nursing

Anemia



Apa itu Anemia ?
Anemia adalah suatu kondisi tubuh di mana  tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin (Hb) untuk membawa oksigen yang memadai ke jaringan tubuh.

Apa penyebab Anemia ?
Terdapat berbagai macam penyebab anemia, antara lain:
  1. Pendarahan hebat yang mendadak (akut) karena kecelakaan, pembedahan, persalinan, atau pecah pembuluh darah
  2. Pendarahan kronik (menahun) karena pendarahan hidung, wasir (hemoroid), maag (ulkus peptikum), kanker atau polip di saluran pencernaan, tumor ginjal atau kandung kemih
  3. Pendarahan menstruasi yang sangat banyak
  4. Berkurangnya pembentukan sel darah merah karena kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, kekurangan vitamin C
  5. Penyakit kronik yang mengakibatkan meningkatnya penghancuran sel darah merah, pembesaran limpa, kerusakan mekanik pada sel darah merah
  6. Kekurangan G6PD (suatu enzim yang berperan dalam proses pembentukan dan perombakan sel darah merah dan pencegahan hemolisis pada eritrosit). Kelainan enzim G6PD menyebabkan proses pembentukan dan perombakan sel darah merah menjadi tidak normal dan mudah pecah (hemolitik).
  7. Penyakit darah, seperti penyakit sel sabit (sel darah merah berbentuk bulan sabut sepertu huruf C) dan thalassemia.

Bagaimana gejalanya ?
Gejala anemia bervariasi tergantung pada penyebabnya, namun yang biasanya muncul antara lain:
  • Kelelahan
  • Pucat
  • Detak jantung cepat atau berdebar, tidak teratur
  • Sesak napas
  • Nyeri pada dada
  • Pusing
  • Tangan dan kaki dingin
  • Sakit kepala
  • Gangguan kognitif

Gejala awal anemia biasanya bersifat ringan dan seringkali tidak disadari, namun bila dibiarkan saja dapat memperburuk kondisi anemia.

Bagaimana diagnosisnya ?
Dokter akan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis anemia. Selain itu, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan laboratorium Complete Blood Count (CBC).

Pengobatan yang dilakukan
Pengobatan anemia tergantung pada penyebabnya, biasanya meliputi: perubahan diet (pola makan), pemberian suplemen dan obat-obatan tertentu seperti eritropoietin, hingga perlu dilakukan transplantasi sumsum tulang.

Pencegahan yang dapat dilakukan
  • Menyempatkan makan pagi dengan menu seimbang
  • Pilih makanan yang kaya vitamin (zat besi, asam folat, vitamin B-12, vitamin C)
  • Makanan yang dikonsumsi harus lebih bervariasi seperti nasi, lauk, sayur, dan buah
  • Hindari minum teh, kopi, atau susu sehabis makan karena mengganggu absorbsi zat besi
  • Setelah makan, disarankan makan buah atau vitamin C, karena vitamin ini bisa membantu penyerapan zat besi dalam tubuh
  • Olah raga teratur

Dampak yang ditimbulkan oleh Anemia
Apabila anemia tidak segera ditangani dengan baik dapat menyebabkan berbagai komplikasi, diantaranya:
  • Kelelahan kronik
  • Gagal jantung
  • Kematian

Hemofilia

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari dua kata yaitu haima yang berarti darah dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang.
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan, yang artinya diturunkan dari ibu kepada anaknya pada saat anak tersebut dilahirkan.
Darah pada seorang penderita hemofilia tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Proses pembekuan darah pada seorang penderita hemofilia tidak secepat dan sebanyak orang lain yang normal. Ia akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk proses pembekuan darahnya.
Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak.

Hemofilia A dan B
Hemofilia terbagi atas dua jenis, yaitu :
- Hemofilia A; yang dikenal juga dengan nama :
 
- Hemofilia Klasik; karena jenis hemofilia ini adalah yang paling banyak kekurangan faktor pembekuan pada darah.
- Hemofilia kekurangan Factor VIII; terjadi karena kekurangan faktor 8 (Factor VIII) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.
   
- Hemofilia B; yang dikenal juga dengan nama :
 
- Christmas Disease; karena di temukan untuk pertama kalinya pada seorang bernama Steven Christmas asal Kanada
- Hemofilia kekurangan Factor IX; terjadi karena kekurangan faktor 9 (Factor IX) protein pada darah yang menyebabkan masalah pada proses pembekuan darah.

Bagaimana ganguan pembekuan darah itu dapat terjadi?
Gangguan itu dapat terjadi karena jumlah pembeku darah jenis tertentu kurang dari jumlah normal, bahkan hampir tidak ada. Perbedaan proses pembekuan darah yang terjadi antara orang normal (Gambar 1) dengan penderita hemofilia (Gambar 2).
Gambar 1
dan Gambar 2 menunjukkan pembuluh darah yang terluka di dalam darah tersebut terdapat faktor-faktor pembeku yaitu zat yang berperan dalam menghentukan perdarahan.
a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d. Faktor-faktor pembeku da-rah bekerja membuat anyaman (benang - benang fibrin) yang akan menutup luka sehingga darah berhenti mengalir keluar pembuluh.
Gambar 1
 
   
a. Ketika mengalami perdarahan berarti terjadi luka pada pembuluh darah (yaitu saluran tempat darah mengalir keseluruh tubuh), lalu darah keluar dari pembuluh.
b. Pembuluh darah mengerut/ mengecil.
c. Keping darah (trombosit) akan menutup luka pada pembuluh.
d. Kekurangan jumlah factor pembeku darah tertentu, mengakibatkan anyaman penutup luka tidak terbentuk sempurna, sehingga darah tidak berhenti mengalir keluar pembuluh.
Gambar 2

Seberapa banyak penderita hemofilia ditemukan ?
Hemofilia A atau B adalah suatu penyakit yang jarang ditemukan. Hemofilia A terjadi sekurang - kurangnya 1 di antara 10.000 orang. Hemofilia B lebih jarang ditemukan, yaitu 1 di antara 50.000 orang.